Pages

Tuesday, April 28, 2009

Flu Burung pada Babi

Peneliti biologi molekuler dari Universitas Airlangga, CA Nidom, menyatakan telah menemukan adanya virus flu burung dengan subtipe H5NI yang menjadi penyebab penyakit flu burung pada unggas telah menular ke babi.

Penemuan kasus ini tengah menjadi perhatian para peneliti bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari beberapa negara. Mereka menilai kasus ini merupakan perkembangan baru dalam kasus flu burung di Indonesia. Selama ini virus flu burung hanya ditemukan pada unggas.

Para peneliti tertarik untuk mengetahui perkembangan ini karena babi dikenal sebagai tempat pencampuran (mixing vessel) yang memungkinkan terjadinya penataan ulang materi genetis virus. Peneliti tengah mengamati apakah virus yang masuk ke dalam tubuh babi akan memiliki struktur genetis yang berbeda bila keluar dari tubuh babi.
(Kompas, 19 Mei 2005 : Jangan Risau adanya Flu Burung pada Babi)



Pencegahan flu babi
Penduduk di Mexico
Negara-negara di dunia melakukan langkah pencegahan flu babi
Pemerintah Indonesia mengambil sejumlah langkah untuk mencegah terjangkitnya flu babi yang telah menelan banyak orang di Mexico.

Sejumlah langkah pencegahan yang dilakukan adalah melarang impor daging babi serta melakukan pengawasan babi yang berjumlah sembilan juta ekor di berbagai peternakan Indonesia.

Langkah lain adalah menggunakan pemindai panas tubuh di sejumlah bandara dan pelabuhan di Indonesia.

Tim medis Departemen Kesehatan juga menyatakan siap menghadapi kemungkinan wabah ini karena sudah memiliki jaringan prasarana anti flu burung. Flu burung di Indonesia sejauh ini telah menelan lebih dari 100 korban manusia.

Apakah ada langkah pencegahan lain yang menurut anda perlu dilakukan agar flu babi tidak terjangkit di Indonesia?

Tulis di kolom samping, dan jangan lupa nama serta asal kota anda.

Komentar juga dapat anda kirim melalui nomor bebas pulsa BBC, 0800-140-1228 yang kami buka pada hari Selasa dan Jumat pada pukul 1830 WIB dan 2030 WIB. (BBC INDONESIA.com 27 April 2009)


Virus flu babi menyebar salah satunya di Meksiko. Tentara dikerahkan ke sejumlah penjuru Kota Meksiko untuk membagi-bagikan masker yang jumlahnya sekitar enam juta buah. Tak kurang dari 1.600 orang di Meksiko diduga sudah terjangkit penyakit ini, 103 orang meninggal. Untuk mencegah meluasnya penularan, Presiden Meksiko Felipe Calderon mengimbau warga selalu menggunakan masker, sering mencuci tangan, dan menghindari bersalaman.

Di Amerika Serikat, tercatat sedikitnya 20 kasus positif terjangkit flu babi. Sekitar 100 pelajar di sekolah Saint Francis di wilayah Queen juga mengalami gejala penyakit flu babi. Penyakit ini belum menimbulkan kematian di AS. Sementara di Selandia Baru, 10 siswa yang baru kembali dari Meksiko dinyatakan positif mengidap virus H1N1 (flu babi). Kini, pemerintah Selandia Baru tengah mengarantina 40 siswa dan guru untuk diperiksa
(Liputan6, 28 April 2009).

No comments:

Post a Comment

SEO.com

Bisnis Indonesia

detikcom